03 September 2009

mulai lagi

Read More..
Lama tidak buka blog
Kangen banget
Mulai mencoba untuk berbenah diri
Semoga bisa cepet diselesein
Amien...

11 Juni 2009

Overcloking pada prosesor

Read More..
Overclocking adalah suatu istilah popular dan bukan suatu keahlian teknik atau istilah ilmiah. Istilah teknik yang benar adalah speed-margining {umumnya} dan undertiming {kurang umum}. Anda dapat juga melakukan overclock terhadap bus komputer.Overclocking berarti menjalankan prosesor pada clock dan bus yang lebih tinggi sehingga mempercepat prosesor tersebut.
Overclocking dapat meningkatkan kinerla PC pada waktu yang singkat dan tanpa biaya tambahan. Dalam banyak kesempatan, anda hanya perlu mengubah beberapa setting pada motherboard untuk membuat PC Anda berjalan lebih cepat. Anda hanya perlu menambahkan beberapa komponen {yang umumnya untuk mendinginkan} untuk mencapai peningkatan kerja.
Dulu, overclocking pada umumnya hanya untuk meningkatkan speed clock prosesor agar menyamai seri prosesor yang lebih tinggi, misalnya Pentium 120 menjadi Pentium 133. Dengan bus speed yang tersedia pada beberapa motherboard, anda dapat mengubah speed clock dan bus pada suatu prosesor. Dengan overclocking , akan didapat kemampuan, kinerja, serta kecepatan melebihi kemampuan standarnya. Contohnya, P200 menjadi 250 Mhz, Pentium pro 200 menjaid 233 MHZ.
Dua variabel yang menentukan kecepatan prosesor adalah Front Side Bus {FSB} dan Clock Multiplier. Dengan melakukan modifikasi dua variabel ini anda bisa menentukan speed clock prosesor tersebut. FSB {bus speed}, disebut juga system bus atau external bus, digunakan prosesor untuk berkomunikasi dengan memori dan peripheral. Persamaan perhitungan kecepatan prosesor adalah:

FSB Speed x Clock Multiplier = Prosesor Speed

Misalnya, Pentium 233 MHz MMX memiliki FSB sebesar 66 Mhz. Dengan menggunakan Clock multiplier sebesar 3,5 didapat speed prosesor internalnya 233 MHz. Chipset berfungsi untuk mengendalikan clock multiplier dan bersama dengan FSB menentukan core speed prosesor tersebut. Dengan memodifikasi clock multiplier dan FSB, anda dapat meningkatkan core speed sehingga prosesor akan berjalan dengan lebih cepat.

Partisi di Windows dan Linux

Read More.. Satu komputer punya 4 hard-disk controller (IDE).
hda = primary-master (biasanya harddisk utama)
hdb = primary-slave

hdc = secondary-master (biasanya CD-ROM)

hdd = secondary-slave

harddisk bisa dibagi menjadi 4 partisi utama,
nama partisinya hda1 - hda4. Salah satu partisi utama (hda2 .. hda3) bisa dibuat menjadi extended-partition.
Dalam extended partition anda bisa buat beberapa partisi lagi, namanya
hda5, hda6 dst.

Untuk dipakai suatu operating system, partiti tersebut harus diformat. Untuk Windows 9x/ME/XP, formatnya disebut FAT32.
Windows memetakan partisi FAT32 ke nama drive (C:, D:, dst).
Windows hanya bisa jalan kalau drive C: nya adalah partisi hda1.

Kalau di-Linux, banyak pilihan format.

Yang terkenal adalah
EXT3,
ReiserFS,
atau JFS.

Semuanya oke, pilih saja salah satu. Linux me-mount partisi ke suatu direktori / (root), /usr,/home, dan lain-lain.

Linux bisa di-taruh di partisi mana saja.
Biasanya saat anda beli komputer baru, harddisknya cuma punya satu partisi, semuanya drive C: buat windows. Jadi anda harus membuat partisi buat Linux dulu.

Linux bisa pakai 1 partisi, tapi biar jalan bagus, minimal perlu 3 partisi.
Kemudian karena biasanya data akan kita pakai dari Linux maupun Windows, bagusnya ditaruh di partisi tersendiri yang bisa diakses dari Windows maupun Linux.

Maka partisi saya sarankan adalah sbb:

hda1 = Windows C: 2 GB cukup untuk Windows dengan aplikasi Office standard.
hda2 = ExtendedHarus dibuat, gunakan semua sisa harddisk. Partisi-partisi berikutnya akan dibuat di dalam extended ini.
hda5 = Windows D:Buat data, misal 1 GB.
hda6 = Windows E:Buat program ekstra, games, dll. Misal 2 GB.
hda7 = linux swapRumus umum adalah 2 x jumlah_memori, atau maksimal 512 MB.
hda8 = linux /Sekitar 800 MB. Dari pengalaman, kalau terlalu besar Linux akan lambat.
hda9 = Linux /usrSekitar 2-3 GB untuk program-program utama Linux.
hda10 = Linux /optPartisi pilihan untuk software optional, misal java. Kalau anda sampai install ulang Linux, partisi ini bisa dibirkan utuh dan langsung dipakai.

Untuk menyiapkan partisi harddisk anda perlu software khusus. Linux menyediakan yang namanya FIPS.
Tapi kalau mau aman dan mudah, pakai Partition Magic (versi 3 atau lebih baru).
Cari software-nya, install, lalu jalankan.

Yang harus anda lakukan adalah: Biar prosesnya cepat, matikan options "check for bad sector".

Resize partisi Windows anda (hda1, drive C:) jadi sekitar 2-3 GB.

Buat partisi-partisi lainnya sesuai rancangan yang sudah diberikan. Untuk Windows pilih tipe FAT32, untuk Linux pilih Unformatted saja , nanti akan diformat saat kita menginstall Linux.

Repair pada Windows XP

Read More.. Kalian pasti pernah mengalami beberapa masalah dengan Windows XP di komputer kalian, mungkin salah satunya sampai pada tahap harus melakukan Repair pada XP kalian bahkan mungkin sampai harus me Re-Instal ulang XP kalian. Tapi sebelum meRe-Instal XP yang bermasalah itu, gak ada salahnya kalian coba tips yang satu ini untuk memperbaiki beberapa masalah yang sering terjadi pada Windows XP tanpa harus meRe-Instal XP pada komputer kalian. Adapun cara untuk memperbaiki beberapa masalah pada XP kalian tanpa harus meRe-instal nya silahkan kalian mengikuti langkah-langkah berikut ini...
1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)

Jika Windows XP kalian rusak (corrupted) dimana kalian tidak mempunyai sistem operasi lain untuk melakukan booting, maka kalian dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja pada setting (pengaturan) awal.

- Sebelumnya pastikan kalian memiliki key Windows XP yang valid.
- Jika kalian dimintai password administrator, sebaiknya kalian pilih opsi perbaikan (repair) yang kedua, bukan yang pertama.
- Lalu masukkan CD Windows XP kalian dan lakukan booting dari CD XP tersebut (sebelumnya settinglah pada bios untuk lakukan booting dari CD Room, tapi jangan lupa kembalikan settingan untuk booting dari Hard Disk lagi kalau sudah selesai semua).
- Setelah keluar opsi perbaikan kedua R=Repair, lalu tekanlah tombol R
untuk memulai perbaikan (repair).
- Setelah itu tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”
- Kemudian tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS , Selanjutnya akan dilakukan pengecekan pada drive C: dan mulai menyalin file-file. Setelah selesai dengan proses-proses tersebut maka secara otomatis komputer kalian akan ter-restart. Biarkan CD XP kalia tetap dalam drivenya.
- Setelah Restart, kalian akan melihat tampilan “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan, tampilannya seperti instalasi XP normal biasanya, yang meliputi “Collecting Information, Dynamic Update, Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”.
- Ketika ditanya untuk memasukkan key, masukkan key Windows XP kalian yang valid.
- Sebaiknya kalian isikan nama atau Workgroup yang sama.
- Lalu setelah selesai komputer kalian akan ter-restart lagi secara otomatis.
- Kemudian kalian akan melihat tampilan seperti layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai

Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.


2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Kalau kalian mendapat pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, maka lakukan langkah berikut ini:
- Masukkanlah CD Windows XP dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Kemudian pada saat keluar opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R pada keyboard kalian.
- Tekanlah angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang akan diperbaiki.
- Biasanya #1
- Pindahlah ke CD Drive kalian berada.
- Ketik: CD i386
- Ketik: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Apabila Windows XP Anda terinstal di tempat/drive lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketik EXIT


3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Kalau kalian mendapatkan pesan tampilan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, kemungkinan besar file BOOT.INI sedang bermasalah biasanya file ini mengalami salah konfigurasi (misconfigured).

- Masukkanlah CD Windows XP dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Kemudian ketika keluar opsi R=Repair yang pertama, tekanlah tombol R pada keyboard kalian.
- Tekanlah angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki.
- Biasanya #1
- Ketik: bootcfg /list gunanya untuk menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Ketik: bootcfg /rebuild gunanya untuk memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


4. Apabila direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang.

Kalau kalian mendapatkan tampilan error dengan tulisan:

“Windows could not start because the following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE” ikutilah langkah-langkah dibawah ini..

- Masukkanlah CD Windows XP dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Kemudian ketika keluar opsi R=Repair yang pertama, tekanlah tombol R pada keyboard kalian.
- Tekanlah angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang akan diperbaiki.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Ketik: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik: copy \windows\repair\system
- Ketik: copy \windows\repair\software
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)

Kalau kalian mendapati tampilan error "NTLDR" tak ditemukan saat booting:

a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS
- Masukkanlah CD Windows XP dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Kemudian ketika keluar opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R pada keyboard kalian.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang akan diperbaiki.
- Biasanya #1
- Masukkanlah password administrator yang diminta jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikanlah!).
- Ketik: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Ketik: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

Namun apabila sudah di lakukan cara-cara tersebut tapi tetap minta untuk di Re-instal maka jangan lupa yang paling penting atau paling utama yang harus di lakukan adalah mem-Back up data-data kalian dan siapkan driver2 yang diperlukan.

Selamat mencoba....

POST (Power on self test)

Read More.. Power On Self Test adalah fungsi BIOS motherboard. We will discuss the actual BIOS in other sections so for now I will provide only minor details. Kami akan mendiskusikan sebenarnya BIOS di bagian lain jadi untuk sekarang saya hanya akan memberikan rincian kecil. If you feel you need to know more about the BIOS before continuing click this link: BIOS Jika Anda merasa Anda harus mengetahui lebih jauh tentang BIOS sebelum melanjutkan klik link ini: BIOS
The Power On Self test Occurs to provide you the end user information about your computer. Power On Self test terjadi untuk memberikan pengguna akhir informasi tentang komputer Anda. It is used mostly as a diagnostic tool. Umumnya digunakan sebagai alat diagnostik.

The Power On Self test will provide you with two forms of BIOS related diagnostic information: Power On Self ujian akan memberikan dua bentuk BIOS diagnostik informasi terkait:

1) Beep Codes 1) Bunyi Codes

2) POST codes 2) kode POST

POST codes as mentioned in section 1 are different for all three BIOS manufacturers. POSTING Kode sebagaimana dimaksud dalam bagian 1 yang berbeda untuk ketiga produsen BIOS. POST codes provide a visual two character readout that shows at what stage the Power On Self test is at. Kode POST menyediakan dua karakter visual readout menunjukkan bahwa pada tahap Power On Self tes di.

How do I see my motherboards POST codes? Bagaimana saya bisa melihat kode POST motherboard? You need a POST card. Anda memerlukan kartu POST. Some of the newer motherboards provide built in POST diagnostic capability. Beberapa motherboard menyediakan baru dibangun di POST kemampuan diagnostik. Most still do not. Sebagian besar masih belum.

You can see an example of a POST card on the next page.and even purchase one at a great price.. Anda dapat melihat contoh dari kartu POST pada page.and bahkan membeli satu per satu harga besar .. They can be used on any motherboard with a 32bit PCI slot. Mereka dapat digunakan pada semua motherboard dengan slot PCI 32bit.


BIOS beep Codes
Each BIOS company, Award, AMI and Phoenix have different beep codes. Setiap perusahaan BIOS, Award, AMI dan Phoenix memiliki kode beep yang berbeda. Beep codes occur if your motherboard has a built in speaker. Bunyi kode terjadi jika Anda memiliki motherboard built in speaker. Most chassis have a speaker connector also so if your motherboard didnt come with a built in speaker it usually comes with a 4 pin speaker header. Chassis paling memiliki konektor speaker juga jadi jika Anda Motherboard didnt datang dengan built in speaker itu biasanya datang dengan speaker 4 pin header.

Beep codes occur if the board is functioning normal or if there are problems. Bunyi kode terjadi jika papan berfungsi normal atau jika ada masalah. In most cases you here one beep if the board is POSTing ok. Dalam kebanyakan kasus Anda di sini jika berbunyi satu papan posting ok.

There are quite a few beep codes so a chart is necessary to analyse them. Ada beberapa kode beep sehingga grafik yang diperlukan untuk menganalisa mereka. You can view these charts from this page: beep codes , but keep reading for now if you want to learn more. Anda dapat melihat grafik dari halaman ini: kode beep, namun perlu membaca sekarang jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut.

Beeping is actually a good sign even if your computer isn't booting. Beeping sebenarnya tanda yang baik, meskipun komputer Anda tidak booting. The reason why its still a good sign is that if its beeping there is CPU functionality and the POST is performing to some level. Alasan-nya masih bagus adalah tanda bahwa jika para beeping ada CPU fungsionalitas dan kinerja POST ke beberapa tingkat.

Read more about beep codes here: beep codes Baca lebih lanjut tentang kode beep di sini: beep kode

ATA vs SATA

Read More.. Performa sistem komputer telah berkembang sangat cepat kerena bertambahnya kecepatan komputer, memori dan VGA. Salah satu komponen yang sering di lupakan adalah peningkatan performa komputer melalui hard disk. Hard disk manufaktur secara konstan telah mengembangkan teknologi setelah 25 tahun dan beberapa tahun yang lalu telah di temukan perkembangan mulai dari rotor yang cepat, cache yang besar, dan meningkatnya pertukaran data.
Kebanyakan type drive yang digunakan oleh para pengguna komputer adalah tipe ATA (dikenal dengan IDE drive). Tipe ATA di buat berdasarkan standart tahun 1986 dengan menggunakan 16 bit paralel dan terus berkembang dengan penambahan kecepatan transfer dan ukuran sebuah disk. Standart terakhir adalah ATA-7 yang dikenalkan pertama kali pada tahun 2001 oleh komite T13(komite yang bertanggung jawab menentukan standart ATA). Tipe ATA-7 memiliki data transfer sebesar 133 MB/sec. kemudian selama tahun 2000 ditentukan standar untuk paralel ATA yang memiliki data rate sebesar 133 MB/sec, tapi paralel ATA terdapat banyak masalah hal singnal timin, EMI(electromognetic interference) dan intergitas data. Kemudian para industri berusaha menyelesaikan masalah yang di timbulkan oleh paralel ATA dan di buat standar baru yang di sebut Serial ATA (SATA)

ATA (Advanced Technology Attachment) menggunakan 16 bit paralel digunakan untuk mengontrol peralatan komputer, dan telah di pakai selama 18 tahun lebih sebagai standar. Perbedaan SATA dan ATA yang paling mudah adalah kabel data dan power yang berbeda.
Standar ATA, seperti 200GB Western Digital Model, mempunyai dua inch kabel ribbon dengan 40 pin koneksi data dan membutuhkan 5V untuk setiap pin dari 4 pin connection. Sedangkan SATA seperti 120 GB western Digital Model mempunyai lebar setengah inci, 7 connector data connection sehingga lebih tipis dan mudah untuk mengatur kebel datanya. Kabel data SATA mempunyai panjang maksimal 1 meter (39.37 inci) lebih panjang dari ATA yang hanya 18 inci.

SATA dengan 15 pin kabel power dengan 250 mV, tampaknya memerlukan daya lebih banyak di bandingkan dengan 4 pin ATA, tapi dalam kenyataanya sama saja. Dan kemampuan SATA yang paling bagus adalah tercapainya maximum bandwith yang mungkin yaitu sebesar 150 MB/sec
Keuntungan lainya dari SATA adalah SATA di buat dengan kemampuan hot-swap sehinga dapat mematikan dan menyalakan tanpa melakukan shut down pada sistem komputer.
Sedangkan dalam harga, drive SATA lebih mahal sedikit di bandingkan drive ATA , kesimpulanya SATA lebih memiliki keuntungan dibandingkan ATA dalam connector, tenaga, dan yang paling penting performanya. Sekarang standar ATA telah mulai di tinggalkan dan produsen memilih standart SATA.

IDE (Integrated Drive Electronics) merupakan standar interface antara bus data motherboard komputer dengan disk storage. IDE interface di buat berdasarkan IBM PC Industry Standard Architecture (ISA) 16-bit bus. Interface dari IDE adalah interface untuk storage devices yang dapat teringrasi untuk disk atau CD-ROM drive. Walaupun IDE merupakan teknologi yang umum, kebanyakan orang menggunakan istilah IDE untuk merujuk pada spesifikasi ATA. Sedangkan AHCI (Advance Host Controller Interface) merupakan mekanisme hardware yang membolehkan software untuk berkomunikasi dengan SATA seperti host bus adapter yang didesain untuk hot-plugin dan native command queuing(NCQ) yang dapat menaikan kemampuan komputer/sistem/hard disk terutama dalam lingkungan multi tasking dengan cara membolehkan drive untuk menjalankan perintah baca tulis yang dikirim secara acak dengan tujuan untuk optimalisasi perpindahan head pada proses pembacaan. AHCI telah di dukung oleh berbagai sistem operasi seperti Windows Vista dan Linux kernel 2.6.19.

http://ezinearticles.com/?ATA-vs-SATA&id=8599
http://www.pronetworks.org/forums/difference-between-ata-sata-t48352.html
http://www.webopedia.com/DidYouKnow/Computer_Science/2007/sas_sata.asp
ttp://expertester.wordpress.com/2008/07/24/ahci-vs-ide-–-benchmark-advantage/
http://www.webopedia.com/TERM/I/IDE_interface.html ;10-01-09;11.52

Filed under Teknologi Informasi
Tags: Organisasi Komputer

System Restore

Read More.. System Restore itu apa ya?????

Berbeda dengan back up, system restore hanya mempengaruhi sistem komputer anda saja, selebihnya tidak. System restore sangat dapat menjadi jalan alternatif ketika sistem pada komputer Anda bermasalah.
System Restore bukan fitur baru dalam Windows XP. Bukan juga fitur yang sangat lama. System Restore sudah mulai diperkenalkan sejak Windows Me diluncurkan. System Restore memungkinkan seorang administrator untuk mengmbalikan system pad kondisi sebelumnya tanpa kehilangan data personal. Tindakan ini biasanya dilakukan bila perubahan yang di berikan/terjadi pada sistem Anda membuat sistem menjadi tidak stabil atau tidak sebagaimana mestinya.

System Restore memperhatikan setiap perubahan yang terjadi sistem. Dan selalu memberikan tanda pada saat perubahan terjadi. Selain mencatat perubahan sistem, System Restore juga melakukan pencatatan sendiri yang dinamakan Restore Checkpoint.

Restore Checkpoint adalah titik diman pemeriksaan dilakukan oleh komputer Anda, atau juga dapat dikatakan titik waktu dimana komputer melakukan Capture terhadap system.

Anda juga dapat mengembalikan kondisi system pada kondisi-kondisi sebelumnya dimana komputer memiliki catatannya. Catatan dilakukan sampai tingkat ketelitian detik. Restore Checkpoint juga dapat Anda lakukan secara manual dengan dilengkapi keterangan tersendiri.

System Restore tidak hanya melakukan restorasi harddisk yang digunakan untuk operating sistem dja, melainkan semua partisi harddisk. Sebab biasa nya Anda menginstal sebuah program pada partisi yang berbeda dengan letak oprating sistem Anda.

Pembahasan selanjutnya mengenai System Restore hanya akan terbatas pada Windows XP saja.



Aktivasi System Restore

Bagaimana mengaktifkan system restore?

Sebenarnya secara standar, sytem restore akan aktif dengan otomatis, segera setelahWindowa berhasil diinstal. Aktifnya system restore membutuhkan minimal 200 MB pad setiap partisi. Jika ruang yang ada minimal ada tidak mencukupi maka secara otomatis *** system restore akan dinonaktifkan, sampai kapasitas ruang kembali mencukupi.

Bagaimana bila ingin mengkontrol (mengaktifkan atau mematikan) System Restore?

Proses kontrol ini dapat dilakukan secara manual, bila Anda inginkan. Caranya ikuti langkah berikut :

1) Klik kanan pada My Computer, lalu pilih Propertis

2) Pada jendela Propertis, pilih halaman System Restore

3) Pada halaman ini, Anda dapat mematikan semua Sytem Restore pada partisi dengan memberikan tanda centrang pad opsi Turn off system restore on all drives(dibagian paling atas). Atau secara manual mematikan System restore satu persatu pad masing masing partisi. Caranya :

a) Pilih partisi yang ada di kolom Available drives. Lalu tekan tombol setting di sebelah kanan

b) Kemudian berikan tanda centrang pad opsi turn off System restore on this drive

c) Sebagai catatan : pada partisi dimana Windows di instal hal ini dapat dilakukan. Satu-satunya cara mematikan partisi ini adalah dengan mengikut langkah ketiga dimana system restore pada semua partisi ikut dimatikan.

Dapatkah kapasitas system restore di kecilkan?

Dikecilkan tidak mungkin. Namun bisa diperbesar tergantung pada besar harddisk yang digunakan. Maksimal sampai 12% kapasitas harddisk. Jika catatan yang dimiliki oleh system restorre terus bertambah maka secara otomatis system restore akan menghapus catatan terlama, ketika ada catatan terbaru akan masuk.

Bila ingin mengatur ruang untuk system restore Anda dapat melakukannya pada System Restore Setting yang ada pada propertis My Computer (perhatikan pertanyaan kedua). Berikut langkah detailnya
1) Pilih partisi (dalam kolom Available drives) yang akan Anda tentukan kapasitas system restore-nya
2) kemudian tekan tombol setting. Setelah itu tentukn persentase kapasitas yang diinginkan.


Apakah kerja system restore dapat mempengaruhi kinerja sistem komputer itu sendiri?

Tidak. System restore tidak bekerja non-stop secara terus menerus ia hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja untuk dapat melakukan pencatatan (system snapshot). Dan pencatatan ini juga dilakukan hanya pada saat komputer dalam keadaan menyala, namun tidak sedang digunakan.



Siapa saja yang dapat menggunakan system restore ?

Hanya user yang memiliki hak administrator saja yang dapat melakukan restorasi sistem. Juga untuk melakukan pengaturan sistem restore(pertanyaan kedua dan ketiga).

Meskipun demikian pencatatan restore point yang dilakukan secara otomatis oleh komputer akan tetap berjalan, dengan menggunakan hak login siapa saja.



Hanya sistem saja

apa saja yang direstorasi oleh system restore?
Yang di restorasi oleh system restore hanya file yang ada pad sistem saja. Selebihnya tidak. Berbeda dengan fitur back-up yang menyimpan data personal.

Meskipun demikian, bukan berati sistem anda kembali menjadi nol atau ter-reset. Misalnya saja password pada Windows yang tidak akan ikut terrestorasi. Begitu *** password yang ada pada cache memory internet explorer anda.

Namun, lain halnya dengan password yang ada pada program-program. Misalnya password untuk login ke Yahoo!. Umumnya Anda yang mengaktifkan fitur remember user name and password atau automatically login, tidak akan dapat melihat password Anda masih tertulis disana, kolom password ini kosong.

Jangan panik. Karena password pada aplikasi semacam ini umumnya disimpan pada server luar komputer Anda, sehingga Anda tidak perlu khawatir. Cukup masukan login dan password yang sama, Anda pun dapat mengakses kembali ke Yahoo! Messenger Anda.

Apalagi yang direstorasi dan yang tidak direstorasi oleh sytem restore?

Berikut adalah data lain yang direstorasi oleh sytem restore :

1) Perubahan yang ada dalam registry

2) Profil local

3) COM + DB

4) WFP.dll cache

5) WMI DB

6) IIS Metabase



Dan berikut dalah data lain yang tidak direstorasi dengan system restore :

1) Setting pada DRM
2) Setting pada WPA
3) Data pada folder redirect program.



Bagaimana dengan aplikasi?apakah system restore akan melakukan uninstal pada aplikasi tersebut?

Aplikasi yang sudah diinstal tidak di-uninstal oleh system restore. Apalagi jika aplikasi tersebut memangtidak dimonitor oleh system restore. Oleh sebab itu, ada baiknya bila Anda meng-uninstall terlebih dahulu aplikasi yang akan dihilangkna, kemudian lakukan system restore.

Pada aplikasi, system restore hanya akan menghilangkan perubahan-perubahan baik yang terjadi pada sistem karena aplikasi tersebut maupun pada registry. Serta menghapus semua file tambahan yang berkaitan dengan aplikasi tersebut.



Ingat bahwa system restore berbeda dengan back up

Untuk data personal baik yang tersimpan dalam My Document setiap profil atau data pada partisi terpisah, tidak akan mengalami perubahan apapun. Karena memang system restore tidak mengamati file-file seperti itu.(doc,JPEG, dan sebagainya)



Restore Point

Pada saat kapan saja restore point dilakukan?

Tidak ada waktu pasti kapan restore point dilakukan. Yang pasti pembuatan restore point yang dilakukan secara otomatis oleh komputer hanya dilakukan bila komputer idle. Dan untuk proses ini komputer akan selalu stand by. Sehingga kapan saja(setiap hari sekalipun)komputer idle, system restore baru membuat restore point.



Bagaimana membuat restore point?
Cara membuat restore point secara manual adalah sebagai berikut:

1) Tekan menu start

2) Pilih All Program, Accecoris, System Tools, System Restore.

3) Setelah System restore Wizard terbuka berikan tanda pada create a restore point, dan tekan tombol next

4) berikan nama pada restore point yang Anda buat, tekan Next

5) kemudian tekan tombol create. Restore point yang Anda buat akan dicatat sebagai restore point pada jam dan waktu pembuatan dilakukan.


Bagaimana menghapus restore point?

Penghapusan restore point hanya dapat dilakukan sekaligus untuk semua restore point kecuali restore point yang paling terakhir dilakukan. Kecuali Anda menonaktifkan system restore – penonaktifan akan membuat restore point hilang semua. Klik kanan partisi dimana restore point ingin dihapus, lalu pilih propertis. Kemuadian tekan tombol Disk Clean Up dan buka halaman More Option. Setelah itu pada bagian System Restore tekan tombol Clean Up.

Bagaimana menjalankan system restore ?

System restore dapat digunakan baik dalam modul normal atau safe mode. Untuk mengakses system restore dari modul normal:

1) Pilih menu Start, All Program, accessories, System Tools, System Restore.

2) Setelah itu pada opsi dikanan atas pilih Restore My Computer to an earluer time. Tekan Next.

3) Tentukan waktu dimana system ingin dikembalikan.

4) Jika sudah yakin terus Next, sampai kemudian system restore akan berjalan.

5) Setelah selesai menjalankan restorasi akan muncul layar memberikan laporan.



Untuk menjalankan system restore pada halaman safe mode, Anda dapat langsung menekan opsi tersebut pada saat akan masuk dalam safe mode. System Restore dalam safe mode sangat berguna bila ternyata kerusakan yang ada membuat Anda tidak dapat melakukan booting sebagaimana normalnya. Sehingga dapat kembali dengan mudah ke keadaan sebelum booting gagal.

Bagaimana? Sekarang Anda sudah mengetahui apa manfaat System Restore. Tidak ada salahnya lagi menggunakan System Restore ini dari pada harus berkali-kali menggunakan opsi repair atau perbaikan yang ada pada Windows. Proses System Restore hanya memakan waktu sebentar. Setelah System Restore dijalankan, komputer akan me-restart dan login dalm modul biasa. Bila sudah seperti ini, maka komputer sudah dapat digunakan kembali.



Catatan :

Setiap kali selesai menyingkirkan sebuah virus, sebaiknya Anda mereset System Restore Anda. Agar pada saat System Restore dijalankan, virus tidak tersimpan atau terinstal kembali. Cara me-reset System Restore adalah dengan cara menonaktifkan sementara lalu mengaktifkannya kembali dengan segera.

Hal ini dikarenakan untuk virus-virus tertentu, mereka akan kembali terestorasi begitu System Restore di jalankan. Oleh sebab itu, harus benar-benar diperhatikan ketika Anda terfikir untuk menjalankan System Restore.
 

Template Design By:
SkinCorner